#4

On Selasa, 23 Februari 2010 0 komentar

Hentakan kaki memecah sunyi.
Loreng-loreng senjata mengatur langkah.
kaku ruas wajah terias mimik.
tajam pandangan melurus perintah.

Di altar megah berundak-undak permadani.
beberapa jendral menyemat peniti.
Seberapa kuasa sebanyak bintang.
Lembut tak berdosa rona tak garang.

Upacara biasa bagi mereka.
Ritual kematian bagi kami.
Dalam degup jantung bergelombang cemas.
Perintah apa yang kan turun kali ini.

Mari berhitung buah baju lah kita.
Akan mengundi nasib pulau mana yang kan memerah.
Mari melucut kumpulan lidi lah kita.
Akan takdir mana yang kan di amuk bengis.

Selongsong peluru diperagakan.
Dimasing-masing otak kita yang tak melawan.
Bayonet-bayonet tajam di hujamkan.
Di masing-masing jantung kita yang tak da pegangan.

Hei...
Para laknat dengarkanlah suaraku.
Simak diam jangan di bantah dulu.
Telah kukirimkan sepucuk surat kepada ilahi.

Hei...
Para jahanam lacur pengerat daging.
Tahukah kalian,lihatlah kesini.
Telah melayang sebaris kata dari awan.
Bahwa para malaikat kini sedang mengelar pesta.
Niat tahu tak kah kalian.
Pesta itu untuk kalian.
pesta tarian sembah neraka berkerak.

======================


LORENG TITLE

Kumpulan seri kata yang tak samapai ke istana.

Ditatakan pena sunyi 2005.

0 komentar:

Posting Komentar