Disini tak berhitung kali kau dan aku bercinta.
Dibumi tak berlantai,di langit tak beratap.
Imaji berimage icon-icon yang bersitatap.
Seni lain akan oase birahi wordnisme prosa.
Ketika itu kau dan aku total telanjang.
Berpacu tak berinci mengexplorisasi neurotik.
Mengerang jalang cipta berkali-kali klimaxs.
Kita terhempas mendesah,kita menjerit terbang.
Menyeluruh kau dan aku memperkosa waktu.
Berebut membelai di jengkal-jengkal nafsu.
Akan semua ego,rasa,nalar yang dirangkai.
Menindih,melibat,mengigit berakhir seringai.
Dipuncak itu kau dan aku tak pernah puas.
Walau sudah beribu liar kita lahir kan bias.
Namun kita masih saja dahaga.
Menarik lagi kecup,melumat libat semua dengan buas tak bersisa.
Ikatan batin yang aneh.
Dijiwa yang terasing.
Dalam kamasutra aksara.
Tak tertulis memang,tapi kau dan aku merasa.
Disiratkan ilham titah yang manakah.
Kau dan aku tak pernah merasa jenuh.
Memeluk bayang berpadu indah.
Sampai tandas semua jadi tandus di dalam recah.
Siang ku tak rela,malam mu cemburu.
Akan eksotis network yang tak beruang.
Sudah kau coba lepas,malah aku tak henti memburu.
Selalu saja ada tatakan lain ku sediakan gelas-gelas kosong.
Lafadz sabda menyeru 2 manusia.
Semua intrik ritme merayu 2 insan.
Menjelang dini di cakrawala tak tertepikan.
Kau dan aku selalu bercinta bait-bait jiwa.
==========================
KAU DAN AKU
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar